jabay smp
Kisah ini terjadi saat aq masih duduk di
kelas SMP. Di kelasku ada cewek namanya Santi, anak ini memang terkenal genit.
Padahal sebenarnya orangnya biasa2 aja gak terlalu istimewa tapi karena
sifatnya yang ramah dan gampangan itu yang membuat dia banyak dikerubutin
teman2 cowok termasuk aq. Diantara sekian banyak cowok ada satu yang paling getol
dekat2 ma Santi, namanya Andi. Setiap kali aq melihat Andi mendekati Santi maka
tangannya gk jauh2 dari meraba pantat atau toked Santi.
Pernah
suatu ketika saat pelajaran Kesenian, Santi yang duduk sendirian karena teman
satu mejanya tidak datang pindah tempat duduk ke tempat Andi yang memang duduk
sendirian dibarisan paling belakang sudut, bersebelahan dengan mejaku.
Mulanya aq gk terlalu pedulian, paling
juga si Andi ngucek2 payudaranya si Santi. Tapi saat aq ngelirik, aq kaget
setengah mati. Kontol si Andi udah keluar dari celananya dan sedang dikocok2 ma
Santi! Andi menyeringai bangga melihat ke arahku. Sementara Santi hanya
tersenyum2 genit aja melihat aq yang terpelongo.
Sambil menikmati kocokan Santi tangan
kiri Andi asik meremas2 payudara kanan Santi, untuk menutupi pandangan guru
dari depan Andi sengaja menaruh buku bacaan kesenian di depan Santi dengan cara
di dirikan jadi seolah2 mereka berdua sedang membaca buku itu.
Beberapa menit kemudian kulihat peju Andi
menyembur keluar, Santi kemudian mengelap tangannya yg belepotan peju Andi ke
celana Andi. Meilhat itu aq juga jadi kepingin. Aq segera memberi kode sama Andi
untuk gantian, kamipun berganti posisi. “San, aq juga donk..” pintaku setelah
duduk di sampingnya,
“Paan?” tanyanya pura2 gk tau. “Kocokin
kontol aq” ujarku, Santi mencibir kearahku, “Gak mau” tolaknya. Bangsatnya ni
pikirku, gk tau orang dah konak juga. Sementara di meja sebelahku, si Andi
cekikikan melihatku, teman semejaku juga ngintip2 sambil tersenyum2 mupeng.
Pasti mintak bagian juga tuh.
Karena udah gk tahan menahan birahi,
sambil melihat kedepan pelan2 aq menurunkan resleting celanaku, tapi susah juga
ngeluarin si kontol yang udah jegang dari tadi dalam posisi duduk gini. Ku
longgarkan sedikit ikat pinggangku dan ku lepaskan kait kancing celanaku baru
kurogoh kontolku mengeluarkannya, begitu kontolku keluar dari celana langsung
keraih tangan kanan Santi, ku arahkan ke batang kontolku.
“kocokla cepat..” bisikku, tangan Santi
yang lembut dan halus kemudian memegang batang kontolku dan mulai mengocok2nya
membuat aq tertunduk keenakan.
“enak ya..?” bisik Santi, “anjeng, enak
kali” balasku berbisik. Berkali2 aq mengeluarkan nafas keras saat kulit tangan Santi
yang lembut menggesek2 kepala kontolku.
Sesekali aq melirik ke arah Andi dan
temanku yg tertawa2 kecil melihat aq lagi dikocokin ma Santi, teman semejaku
berkali2 memberi kode mintak giliran yang dibalas dengan Santi leletan
lidahnya. Asli mupeng dia, terlebih lagi saat aq dengan sengaja meremas2
payudara Santi sambil melirik mengejek ke temanku itu.
Beberapa menit kemudian pejuku akhirnya
muncrat keluar disertai rasa nikmat tiada tara, sebisa mungkin aq menahan untuk
tidak mengerang. Kututupi wajahku dengan kedua tanganku menahankan rasa nikmat
di kontolku.
Santi mengangkat tangannya menunjukkan
jari2 tangannya yang belepotan pejuku, wajahnya menunjukkan ekspresi jijik.
Kemudian seperti tadi dia mengelapkan tangannya ke celanaku. Karena merasa
masih ada bau2 pejunya, Santi permisi ke wc. Gk lama teman sebangkuku ikut permisi
keluar. Aq kembali pindah ke mejaku sementara Andi duduk di bangku sebelahku.
Tapi ko lama kali ya..?? “jangan2 mereka
maen di wc” terka Andi. Aq manggut2 mengiyakan. Ampe pergantian jam pelajaran
(kira2 15 menit lebih) baru mereka kembali, ku lihat teman aq itu tersenyum
bahagia. Sementara Santi kembali ke bangkunya, bukan di tempat Andi lagi.
Langsung kucecar teman ku dengan
pertanyaan2, ngapain aja kalian? Temanku cerita begitu dikamar mandi, dia
langsung meluk Santi. Sambil berciuman temanku meremas2 payudara Santi lalu dia
meminta Santi untuk menghisap kontolnya, Santi ok-ok aja menghisap kontol
temanku itu, lagi pula biasanya kamar mandi pas jam pelajaran masih berlangsung
memang tergolong sepi kuadrat.
Eh pas lagi asik2an begitu tiba2 masuk
cowok dari kelas sebelah, udah bisa ketebak cowok itupun mintak bagian.
Terpaksa Santi ngelayani dua kontol sekaligus. Sepikan bukan berarti gk ada
yang datang, beberapa menit kemudian datang dua orang cowok, anak kelas 2.
melihat Santi yang lagi jongkok sambil ngisapin kontol kami, mereka pun dengan
sabar ngantri mintak disepong juga.
Setelah semua ngecrot baru Santi dan
teman aq itu kembali ke kelas. Aq jadi geleng2 mendengar cerita teman aq itu,
jontor deh tuh bibir nyepong 4 batang sekaligus…
Lain waktu ada lagi cerita saat aq, Andi
dan Santi tergabung dalam satu tugas kelompok yg diberikan oleh guru bahasa
inggris kami. Selain kami bertiga ada empat orang lagi, dua perempuan dua
laki2. Jadi totalnya kami bertujuh. Kami memutuskan mengerjakan tugas kelompok
tersebut pada hari minggu di rumah Santi.
Jadi begitulah pada hari minggu yang
dijanjikan kami berkumpul di rumah Santi, kami mengerjakan tugas itu di ruang
tamunya. Mulanya sih biasa2 aja, selain karena ada cewek lain juga karena orang
tua Santi masih berada di rumah.
Suasana mulai berubah saat orang tua Santi
keluar untuk menghadiri suatu pesta pernikahan, tangan Andi mulai gatal meraba2
tubuh Santi membuat Santi sibuk menepis tangan jahil Andi. Jadinya malah gk mengerjakan
tugas kelompok lagi tapi mule cerita2 jorok yang membangkitkan gairah.
“Sil udah pernah liat kontol gk?” tanya Andi
ma Silvia salah satu teman cewek dalam kelompok kami. Nih anak emang gk ada
otaknya. Silvia yang mendengar pertanyaan Andi jadi merah padam mukanya,
mulutnya langsung melancarkan cacian sama Andi membuat kami tertawa2.
“gitu aja marah, Sil, Santi aja tenang2
aja klo liat kontol, ya kan Si” Anto ikut2 nimbrung sambil ngelirik genit sama Santi,
Santi hanya mencibir menanggapi godaan Anto.
“ngomong2 kontol kelen, macam yg besar
aja kontol kelen” Wita kali ini yang angkat bicara, nih anak mang rada berani
dibandingin Silvia. “eh, mo liat ko kontol aq…?” tanyak Andi semangat sambil
berdiri memamerkan celananya yang menggembung di bagian selangkangan.
Tingkahnya membuat para cewek2 itu
terpekik2 sambil cekikikan, Santi yang tepat berada di samping Andi tiba2
meninju selangkangan Andi membuat dia terpekik kesakitan yang disambut gelak
tawa kami semua.
Gk sadar udah hampir tiga jam juga kami
di rumah Santi, akhirnya kami memutuskan melanjutkan lagi pengerjaan tugas
kelompok itu Senin besok. Wita dan Silvia pulang dengan diantar Anto dan Joko
sementara aq dan Andi tetap tinggal. Aq sudah menebak apa yang ada dalam
pikiran Andi, begitu mereka berempat meninggalkan rumah Santi, Andi langsung
melancarkan serangan2nnya.
Entah siapa yang bernafsu duluan
keduanya udah bergumul saling peluk dan cium mengabaikan aq yang terbengong2
melihat aktivitas mereka berdua. Dengan ganas tangan Andi meremas2 payudara Santi
sementara tangan Santi meraba2 selangkangan Andi. Gk mau ketinggalan aq
langsung duduk disamping kiri Santi dan ikut2an meremas2 payudara kirinya. Santi
melepaskan ciumannya dari Andi gantian menciumi bibirku yang kubalas dengan
penuh nafsu.
Aq menggeliat nikmat saat jari2 Santi
meremas selangkanganku sementara disamping kanan Santi Andi memelorotkan
celananya sekaligus celana dalamnya hingga kontolnya yang tegang terlihat
menjulang. Andi segera meraih tangan Santi dan mengarahkannya ke kontolnya, Santi
melepaskan ciumannya dariku dan melihat ke arah kontol Andi kemudian mulai
mengocok2nya membuat tubuh Andi jadi kejang2. Aq ikut2an melepasi celanaku
hingga kontolku dengan leluasa tegak dengan gagah.
Aq berdiri disamping Santi sambil meraih
kepala Santi dan menariknya ke arah kontolku, mengerti kemauanku Santi langsung
membuka mulutnya lebar2 membiarkan batang kontolku masuk ke dalam mulutnya,
begitu kontolku masuk langsung dia menghisapnya membuat aq mendesis keenakan.
“kontol! Kau pulak yang duluan di
sepong!” maki Andi, “salah sendiri lah” jawabku penuh kemenangan. Kugerakkan
pinggulku seolah2 sedang mengentoti mulut Santi sambil mendesah2 keras
memanas2i Andi sementara Santi makin aktip menghisap2 kontolku.
Panas melihat aq yang disepong Santi,
tangan Andi kelayapan menaikkan rok terusan Santi ke atas hingga pahanya yang
mulus terbuka sampai terlihat pangkal paha Santi yang terbalut celana dalam
warna pink.
Andi menggesek2kan telunjuknya ke
selangkangan Santi membuat Santi mengeluarkan suara2 mengeram sambil terus
menghisap2 kontolku. Celana dalamnya terlihat basah oleh rembesan cairan
vaginanya.
“Si buka sempak kau, si Martin mau liat
pepek kau” kata Andi sambil tangannya berusaha memelorotkan celana dalam Santi,
Santi agak menaikkan pantatnya agar celana dalamnya dengan mudah dapat
dipeloroti Andi ke bawah.
Mataku tak lepas memandang pepek Santi
yang ditumbuhi bulu2 halus, begitu pepek Santi terbuka jari2 Andi langsung
bermain di celah pepek Santi membuat Santi mendengus2 merasakan kenikmatan.
Tubuhnya menggeliat2 merasakan gesekan2 jari Andi di celah pepeknya.
Tanpa sadar aq makin dalam menyodokkan
kontolku di dalam mulut Santi, berkali2 Santi mengeluarkan suara tersedak dan
berusaha melepaskan kontolku dari dalam mulutnya tapi karena aq telah dikuasai
nafsu birahi malah makin kasar menggoyang2kan pinggulku mengentoti mulut Santi
sambil tanganku memegang kepala Santi menghindari dia melepaskan kontolku. Santi
udah gk lagi menghisap kontolku hanya membiarkan saja kontolku memenuhi rongga
mulutnya bergerak leluasa. “ayo tin terus” ujar Andi sambil memberi semangat
sambil tangannya juga dengan cepat menggesek2 pepek Santi membuat Santi makin
keras mengerang2.
“aq mo keluaaarrrr…” jeritku, dengan
susah payah Santi menjauhkan kepalanya dari kontolku, tepat saat dia berhasil
mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya, maniku muncrat keluar dengan
perasaan nikmat tiada tara.
Santi memekik kecil saat maniku
menyembur ke wajahnya, aq dengan sengaja mengarahkan ujung kontolku ke wajahnya
hingga maniku muncrat di wajah Santi. Maniku yang kental dan berwarna putih itu
menempel disekitar wajah Santi.
“martin jahat, maninya ditembakkan ke
muka Santi” rungut Santi manja, dengan perasaan lelah aq duduk disamping Santi
melihat dengan takjub maniku meleleh di sekitar wajah Santi sebagian menetes ke
baju kaosnya.
“memang ni, gk usah kasih lagi Si” Andi
ngompor2in, pasti udah mupeng dia. “dah buka aja Si bajunya, udah kenak mani si
martin gitu” ujar Andi, “alah pengen aja bilang” cibir Santi tapi dia mau juga
membuka bajunya.
Kini udah benar2 bugil , kontolku yang
semula layu mulai bangkit kembali melihat tubuh telanjang Santi, “kelen juga la
buka baju masak aq aja” ujar Santi, tanpa diminta dua kali Andi segera
menanggalkan pakaiannya diikuti oleh aq. Kini kami bertiga udah bugi, aq dan Andi
segera mencaplok masing2 payudara Santi yang cukup besar itu membuat Santi
tertawa geli menerima rangsangan dari kami. Ini pertama kalinya aq menghisap
pentil perempuan.
Andi kemudian merebahkan tubuh Santi di
sofa dengan kepalanya berbantalkan pahaku hingga wajahnya tepat di depan
kontolku yang mulai tegak lagi. Aq terbengong2 melihat Andi mengambil posisi di
tengah2 pangkal paha Santi, kontolnya yang tegang tepat berada di celah pepek Santi.
“ko mo ngentoti dia??” tanyaku
terheran2, “memang kenapa?” tanya Andi, sementara Santi memandangku dengan
ekspresi heran, “nanti dia gk perawan lagi” ujarku lugu. Mereka berdua tertawa
geli mendengar ucapanku.
“Martin tenang aja, nantik abis Andi,
Martin boleh ngentoti Santi” ujar Santi sambil menggesek2kan pipinya di batang
kontolku. Sementara Andi kembali melanjutkan maksudnya mengentoti Santi.
Terdengar pekik Santi saat batang kontol Andi menerobos masuk kedalam pepeknya,
entah karena udah dari tadi nahan nafsunya, Andi dengan cepat menjurus kasar
menyodok2kan batang kontolnya di dalam pepek Santi membuat Santi makin memekik2
menahankan serangan2 Andi.
“enak kali pepek kauuu siii….”ceracau Andi
meningkahi pekikan Santi, sementara aq hanya bisa diam aja menonton mereka
berdua ngentot dengan liarnya. Kontolku sekarang udah benar2 ngaceng lagi.
Tubuh Santi terguncang2 seiring hunjaman
kontol Andi di dalam pepeknya, teteknya yang bulat ikut bergoyang2 membuatku
jadi gemas meremas2nya.
“Ahhh…..uunnnngghhhh…. pelaaaaaannnn…
pelaaaaannnn diiiiiiiiii….”pekik Santi, tapi Andi nggak merubah tempo
genjotannya malah makin cepat menggoyang2kan tubuhnya. Tubuh mereka berdua
mulai dibanjiri oleh keringat.
“ungh…ungh…”dengus Andi, yang dibalas
dengan pekikkan terputus2 Santi. Entah berapa lama tiba2 Andi mencabut
kontolnya dari dalam pepek Santi dan mengocok2kan batang kontolnya di depan
perut Santi. Gk berapa lama kontolnya memuntahkan mani yang cukup banyak.
Maninya muncrat diperut bahkan sampai ke
payudara Santi… “aduh enak kali..” desis Andi, sementara Santi memejamkan
matanya dengan dadanya yang turun naik seolah2 baru saja berlari jauh. Tubuhnya
yang mungil terlihat mengkilat oleh keringatnya. Begitu Andi bangkit dari tubuh
Santi, aq segera menggantikan posisinya. Dengan tidak sabar menusukkan batang
kontolku ke celah pepek Santi tanpa memperdulikan mani Andi di tubuh Santi.
Tapi berkali2 kutusukkan ko gk masuk2
ya??? Ini memang pertama kalinya aq mengentot dengan perempuan. Sadar ketidak
tahuanku, sambil memegang batang kontolku dia mengarahkan arah tusukanku,
“dibawah sini” bisiknya masih dengan nafas yang tersengal2.
Lobang pepknya mengalirkan cairan lendir
yang membuat permukaan pepeknya terasa licin. Aq terpejam nikmat merasakan
pertama kali kontolku masuk ke lobang pepek perempuan, aq berusaha mengocokkan
batang kontolku di pepeknya tapi berkali2 kontolku keluar lagi dari pepek Santi.
Melihat itu Andi jadi tertawa2, “jangan panjang2 ko nareknya bodoh” ujar Andi.
“baru pertama ya tin?” Santi ikut2an bersuara membuat jadi panas. Setelah agak
lama akhirnya terbiasa juga aq menyodok2kan kontolku di dalam pepek Santi. Beda
dengan Andi dengan ku Santi hanya mengeluarkan suara mendesah2 kecil aja.
Walau tadi baru mengeluarkan tapi karena
ini sensasi pertama ku mengentoti cewek, gk lama kurasakan maniku akan muncrat.
Aq makin mempercepat goyanganku, berkali2 kontolku keluar dari pepek Santi tapi
dengan cepat ku masukkan lagi dan ku kocok lagi.
“Tin klo mo nembak jangan di dalam” ujar
Andi mengingatkan, tubuh Santi sendiri terlihat makin kaku. Akhirnya dengan
perasaan nikmat tiada tara kontolku untuk kedua kalinya mengeluarkan spermanya.
Kalo ini di dalam pepek Santi, tubuh ku mengejang2 kaku mendapatkan orgasme
kedua ku. Santi langsung terpekik kaget menyadari aq menembak di dalam
vaginanya.
“wei kontol, jangan ko tembak
didalamnya!” maki Andi, tapi aq yang lagi dilanda kenikmatan gk peduli sama
sekali. Aq makin menekankn dalam2 batang kontolku di dalam pepek Santi
sementara tubuh Santi yang terhimpit tubuhku ikut mengejang. Kepalanya
menggeleng2 kiri dan kanan, kurasakan daging otot pepek Santi mencengkram erat
batang kontolku.
Ku rasa pepek Santi makin penuh dan
sempit, oleh maniku, lendirnya juga karena kontraksi otot pepeknya.
Lima menit kemudian kami uda berpakaian
kembali, sementara Santi ke kamar mandi. Baru kemudian kami berpamitan pulang.
Selama sebulan aq cemas2 Santi akan hamil, apalagi tiap hari Andi menakut2iku
kalo Santi hamil dan mintak pertanggung jawabanku. Tapi ternyata apa yg ku
khawatirkan tidak benar2 terjadi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar