Minggu, 07 Februari 2016

SMP nakal


jabay smp
Kisah ini terjadi saat aq masih duduk di kelas SMP. Di kelasku ada cewek namanya Santi, anak ini memang terkenal genit. Padahal sebenarnya orangnya biasa2 aja gak terlalu istimewa tapi karena sifatnya yang ramah dan gampangan itu yang membuat dia banyak dikerubutin teman2 cowok termasuk aq. Diantara sekian banyak cowok ada satu yang paling getol dekat2 ma Santi, namanya Andi. Setiap kali aq melihat Andi mendekati Santi maka tangannya gk jauh2 dari meraba pantat atau toked Santi.
Pernah suatu ketika saat pelajaran Kesenian, Santi yang duduk sendirian karena teman satu mejanya tidak datang pindah tempat duduk ke tempat Andi yang memang duduk sendirian dibarisan paling belakang sudut, bersebelahan dengan mejaku.
Mulanya aq gk terlalu pedulian, paling juga si Andi ngucek2 payudaranya si Santi. Tapi saat aq ngelirik, aq kaget setengah mati. Kontol si Andi udah keluar dari celananya dan sedang dikocok2 ma Santi! Andi menyeringai bangga melihat ke arahku. Sementara Santi hanya tersenyum2 genit aja melihat aq yang terpelongo.
Sambil menikmati kocokan Santi tangan kiri Andi asik meremas2 payudara kanan Santi, untuk menutupi pandangan guru dari depan Andi sengaja menaruh buku bacaan kesenian di depan Santi dengan cara di dirikan jadi seolah2 mereka berdua sedang membaca buku itu.
Beberapa menit kemudian kulihat peju Andi menyembur keluar, Santi kemudian mengelap tangannya yg belepotan peju Andi ke celana Andi. Meilhat itu aq juga jadi kepingin. Aq segera memberi kode sama Andi untuk gantian, kamipun berganti posisi. “San, aq juga donk..” pintaku setelah duduk di sampingnya,
“Paan?” tanyanya pura2 gk tau. “Kocokin kontol aq” ujarku, Santi mencibir kearahku, “Gak mau” tolaknya. Bangsatnya ni pikirku, gk tau orang dah konak juga. Sementara di meja sebelahku, si Andi cekikikan melihatku, teman semejaku juga ngintip2 sambil tersenyum2 mupeng. Pasti mintak bagian juga tuh.
Karena udah gk tahan menahan birahi, sambil melihat kedepan pelan2 aq menurunkan resleting celanaku, tapi susah juga ngeluarin si kontol yang udah jegang dari tadi dalam posisi duduk gini. Ku longgarkan sedikit ikat pinggangku dan ku lepaskan kait kancing celanaku baru kurogoh kontolku mengeluarkannya, begitu kontolku keluar dari celana langsung keraih tangan kanan Santi, ku arahkan ke batang kontolku.
“kocokla cepat..” bisikku, tangan Santi yang lembut dan halus kemudian memegang batang kontolku dan mulai mengocok2nya membuat aq tertunduk keenakan.
“enak ya..?” bisik Santi, “anjeng, enak kali” balasku berbisik. Berkali2 aq mengeluarkan nafas keras saat kulit tangan Santi yang lembut menggesek2 kepala kontolku.
Sesekali aq melirik ke arah Andi dan temanku yg tertawa2 kecil melihat aq lagi dikocokin ma Santi, teman semejaku berkali2 memberi kode mintak giliran yang dibalas dengan Santi leletan lidahnya. Asli mupeng dia, terlebih lagi saat aq dengan sengaja meremas2 payudara Santi sambil melirik mengejek ke temanku itu.
Beberapa menit kemudian pejuku akhirnya muncrat keluar disertai rasa nikmat tiada tara, sebisa mungkin aq menahan untuk tidak mengerang. Kututupi wajahku dengan kedua tanganku menahankan rasa nikmat di kontolku.
Santi mengangkat tangannya menunjukkan jari2 tangannya yang belepotan pejuku, wajahnya menunjukkan ekspresi jijik. Kemudian seperti tadi dia mengelapkan tangannya ke celanaku. Karena merasa masih ada bau2 pejunya, Santi permisi ke wc. Gk lama teman sebangkuku ikut permisi keluar. Aq kembali pindah ke mejaku sementara Andi duduk di bangku sebelahku.
Tapi ko lama kali ya..?? “jangan2 mereka maen di wc” terka Andi. Aq manggut2 mengiyakan. Ampe pergantian jam pelajaran (kira2 15 menit lebih) baru mereka kembali, ku lihat teman aq itu tersenyum bahagia. Sementara Santi kembali ke bangkunya, bukan di tempat Andi lagi.
Langsung kucecar teman ku dengan pertanyaan2, ngapain aja kalian? Temanku cerita begitu dikamar mandi, dia langsung meluk Santi. Sambil berciuman temanku meremas2 payudara Santi lalu dia meminta Santi untuk menghisap kontolnya, Santi ok-ok aja menghisap kontol temanku itu, lagi pula biasanya kamar mandi pas jam pelajaran masih berlangsung memang tergolong sepi kuadrat.
Eh pas lagi asik2an begitu tiba2 masuk cowok dari kelas sebelah, udah bisa ketebak cowok itupun mintak bagian. Terpaksa Santi ngelayani dua kontol sekaligus. Sepikan bukan berarti gk ada yang datang, beberapa menit kemudian datang dua orang cowok, anak kelas 2. melihat Santi yang lagi jongkok sambil ngisapin kontol kami, mereka pun dengan sabar ngantri mintak disepong juga.
Setelah semua ngecrot baru Santi dan teman aq itu kembali ke kelas. Aq jadi geleng2 mendengar cerita teman aq itu, jontor deh tuh bibir nyepong 4 batang sekaligus…
Lain waktu ada lagi cerita saat aq, Andi dan Santi tergabung dalam satu tugas kelompok yg diberikan oleh guru bahasa inggris kami. Selain kami bertiga ada empat orang lagi, dua perempuan dua laki2. Jadi totalnya kami bertujuh. Kami memutuskan mengerjakan tugas kelompok tersebut pada hari minggu di rumah Santi.
Jadi begitulah pada hari minggu yang dijanjikan kami berkumpul di rumah Santi, kami mengerjakan tugas itu di ruang tamunya. Mulanya sih biasa2 aja, selain karena ada cewek lain juga karena orang tua Santi masih berada di rumah.
Suasana mulai berubah saat orang tua Santi keluar untuk menghadiri suatu pesta pernikahan, tangan Andi mulai gatal meraba2 tubuh Santi membuat Santi sibuk menepis tangan jahil Andi. Jadinya malah gk mengerjakan tugas kelompok lagi tapi mule cerita2 jorok yang membangkitkan gairah.
“Sil udah pernah liat kontol gk?” tanya Andi ma Silvia salah satu teman cewek dalam kelompok kami. Nih anak emang gk ada otaknya. Silvia yang mendengar pertanyaan Andi jadi merah padam mukanya, mulutnya langsung melancarkan cacian sama Andi membuat kami tertawa2.
“gitu aja marah, Sil, Santi aja tenang2 aja klo liat kontol, ya kan Si” Anto ikut2 nimbrung sambil ngelirik genit sama Santi, Santi hanya mencibir menanggapi godaan Anto.
“ngomong2 kontol kelen, macam yg besar aja kontol kelen” Wita kali ini yang angkat bicara, nih anak mang rada berani dibandingin Silvia. “eh, mo liat ko kontol aq…?” tanyak Andi semangat sambil berdiri memamerkan celananya yang menggembung di bagian selangkangan.
Tingkahnya membuat para cewek2 itu terpekik2 sambil cekikikan, Santi yang tepat berada di samping Andi tiba2 meninju selangkangan Andi membuat dia terpekik kesakitan yang disambut gelak tawa kami semua.
Gk sadar udah hampir tiga jam juga kami di rumah Santi, akhirnya kami memutuskan melanjutkan lagi pengerjaan tugas kelompok itu Senin besok. Wita dan Silvia pulang dengan diantar Anto dan Joko sementara aq dan Andi tetap tinggal. Aq sudah menebak apa yang ada dalam pikiran Andi, begitu mereka berempat meninggalkan rumah Santi, Andi langsung melancarkan serangan2nnya.
Entah siapa yang bernafsu duluan keduanya udah bergumul saling peluk dan cium mengabaikan aq yang terbengong2 melihat aktivitas mereka berdua. Dengan ganas tangan Andi meremas2 payudara Santi sementara tangan Santi meraba2 selangkangan Andi. Gk mau ketinggalan aq langsung duduk disamping kiri Santi dan ikut2an meremas2 payudara kirinya. Santi melepaskan ciumannya dari Andi gantian menciumi bibirku yang kubalas dengan penuh nafsu.
Aq menggeliat nikmat saat jari2 Santi meremas selangkanganku sementara disamping kanan Santi Andi memelorotkan celananya sekaligus celana dalamnya hingga kontolnya yang tegang terlihat menjulang. Andi segera meraih tangan Santi dan mengarahkannya ke kontolnya, Santi melepaskan ciumannya dariku dan melihat ke arah kontol Andi kemudian mulai mengocok2nya membuat tubuh Andi jadi kejang2. Aq ikut2an melepasi celanaku hingga kontolku dengan leluasa tegak dengan gagah.
Aq berdiri disamping Santi sambil meraih kepala Santi dan menariknya ke arah kontolku, mengerti kemauanku Santi langsung membuka mulutnya lebar2 membiarkan batang kontolku masuk ke dalam mulutnya, begitu kontolku masuk langsung dia menghisapnya membuat aq mendesis keenakan.
“kontol! Kau pulak yang duluan di sepong!” maki Andi, “salah sendiri lah” jawabku penuh kemenangan. Kugerakkan pinggulku seolah2 sedang mengentoti mulut Santi sambil mendesah2 keras memanas2i Andi sementara Santi makin aktip menghisap2 kontolku.
Panas melihat aq yang disepong Santi, tangan Andi kelayapan menaikkan rok terusan Santi ke atas hingga pahanya yang mulus terbuka sampai terlihat pangkal paha Santi yang terbalut celana dalam warna pink.
Andi menggesek2kan telunjuknya ke selangkangan Santi membuat Santi mengeluarkan suara2 mengeram sambil terus menghisap2 kontolku. Celana dalamnya terlihat basah oleh rembesan cairan vaginanya.
“Si buka sempak kau, si Martin mau liat pepek kau” kata Andi sambil tangannya berusaha memelorotkan celana dalam Santi, Santi agak menaikkan pantatnya agar celana dalamnya dengan mudah dapat dipeloroti Andi ke bawah.
Mataku tak lepas memandang pepek Santi yang ditumbuhi bulu2 halus, begitu pepek Santi terbuka jari2 Andi langsung bermain di celah pepek Santi membuat Santi mendengus2 merasakan kenikmatan. Tubuhnya menggeliat2 merasakan gesekan2 jari Andi di celah pepeknya.
Tanpa sadar aq makin dalam menyodokkan kontolku di dalam mulut Santi, berkali2 Santi mengeluarkan suara tersedak dan berusaha melepaskan kontolku dari dalam mulutnya tapi karena aq telah dikuasai nafsu birahi malah makin kasar menggoyang2kan pinggulku mengentoti mulut Santi sambil tanganku memegang kepala Santi menghindari dia melepaskan kontolku. Santi udah gk lagi menghisap kontolku hanya membiarkan saja kontolku memenuhi rongga mulutnya bergerak leluasa. “ayo tin terus” ujar Andi sambil memberi semangat sambil tangannya juga dengan cepat menggesek2 pepek Santi membuat Santi makin keras mengerang2.
“aq mo keluaaarrrr…” jeritku, dengan susah payah Santi menjauhkan kepalanya dari kontolku, tepat saat dia berhasil mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya, maniku muncrat keluar dengan perasaan nikmat tiada tara.
Santi memekik kecil saat maniku menyembur ke wajahnya, aq dengan sengaja mengarahkan ujung kontolku ke wajahnya hingga maniku muncrat di wajah Santi. Maniku yang kental dan berwarna putih itu menempel disekitar wajah Santi.
“martin jahat, maninya ditembakkan ke muka Santi” rungut Santi manja, dengan perasaan lelah aq duduk disamping Santi melihat dengan takjub maniku meleleh di sekitar wajah Santi sebagian menetes ke baju kaosnya.
“memang ni, gk usah kasih lagi Si” Andi ngompor2in, pasti udah mupeng dia. “dah buka aja Si bajunya, udah kenak mani si martin gitu” ujar Andi, “alah pengen aja bilang” cibir Santi tapi dia mau juga membuka bajunya.
Kini udah benar2 bugil , kontolku yang semula layu mulai bangkit kembali melihat tubuh telanjang Santi, “kelen juga la buka baju masak aq aja” ujar Santi, tanpa diminta dua kali Andi segera menanggalkan pakaiannya diikuti oleh aq. Kini kami bertiga udah bugi, aq dan Andi segera mencaplok masing2 payudara Santi yang cukup besar itu membuat Santi tertawa geli menerima rangsangan dari kami. Ini pertama kalinya aq menghisap pentil perempuan.
Andi kemudian merebahkan tubuh Santi di sofa dengan kepalanya berbantalkan pahaku hingga wajahnya tepat di depan kontolku yang mulai tegak lagi. Aq terbengong2 melihat Andi mengambil posisi di tengah2 pangkal paha Santi, kontolnya yang tegang tepat berada di celah pepek Santi.
“ko mo ngentoti dia??” tanyaku terheran2, “memang kenapa?” tanya Andi, sementara Santi memandangku dengan ekspresi heran, “nanti dia gk perawan lagi” ujarku lugu. Mereka berdua tertawa geli mendengar ucapanku.
“Martin tenang aja, nantik abis Andi, Martin boleh ngentoti Santi” ujar Santi sambil menggesek2kan pipinya di batang kontolku. Sementara Andi kembali melanjutkan maksudnya mengentoti Santi. Terdengar pekik Santi saat batang kontol Andi menerobos masuk kedalam pepeknya, entah karena udah dari tadi nahan nafsunya, Andi dengan cepat menjurus kasar menyodok2kan batang kontolnya di dalam pepek Santi membuat Santi makin memekik2 menahankan serangan2 Andi.
“enak kali pepek kauuu siii….”ceracau Andi meningkahi pekikan Santi, sementara aq hanya bisa diam aja menonton mereka berdua ngentot dengan liarnya. Kontolku sekarang udah benar2 ngaceng lagi.
Tubuh Santi terguncang2 seiring hunjaman kontol Andi di dalam pepeknya, teteknya yang bulat ikut bergoyang2 membuatku jadi gemas meremas2nya.
“Ahhh…..uunnnngghhhh…. pelaaaaaannnn… pelaaaaannnn diiiiiiiiii….”pekik Santi, tapi Andi nggak merubah tempo genjotannya malah makin cepat menggoyang2kan tubuhnya. Tubuh mereka berdua mulai dibanjiri oleh keringat.
“ungh…ungh…”dengus Andi, yang dibalas dengan pekikkan terputus2 Santi. Entah berapa lama tiba2 Andi mencabut kontolnya dari dalam pepek Santi dan mengocok2kan batang kontolnya di depan perut Santi. Gk berapa lama kontolnya memuntahkan mani yang cukup banyak.
Maninya muncrat diperut bahkan sampai ke payudara Santi… “aduh enak kali..” desis Andi, sementara Santi memejamkan matanya dengan dadanya yang turun naik seolah2 baru saja berlari jauh. Tubuhnya yang mungil terlihat mengkilat oleh keringatnya. Begitu Andi bangkit dari tubuh Santi, aq segera menggantikan posisinya. Dengan tidak sabar menusukkan batang kontolku ke celah pepek Santi tanpa memperdulikan mani Andi di tubuh Santi.
Tapi berkali2 kutusukkan ko gk masuk2 ya??? Ini memang pertama kalinya aq mengentot dengan perempuan. Sadar ketidak tahuanku, sambil memegang batang kontolku dia mengarahkan arah tusukanku, “dibawah sini” bisiknya masih dengan nafas yang tersengal2.
Lobang pepknya mengalirkan cairan lendir yang membuat permukaan pepeknya terasa licin. Aq terpejam nikmat merasakan pertama kali kontolku masuk ke lobang pepek perempuan, aq berusaha mengocokkan batang kontolku di pepeknya tapi berkali2 kontolku keluar lagi dari pepek Santi. Melihat itu Andi jadi tertawa2, “jangan panjang2 ko nareknya bodoh” ujar Andi. “baru pertama ya tin?” Santi ikut2an bersuara membuat jadi panas. Setelah agak lama akhirnya terbiasa juga aq menyodok2kan kontolku di dalam pepek Santi. Beda dengan Andi dengan ku Santi hanya mengeluarkan suara mendesah2 kecil aja.
Walau tadi baru mengeluarkan tapi karena ini sensasi pertama ku mengentoti cewek, gk lama kurasakan maniku akan muncrat. Aq makin mempercepat goyanganku, berkali2 kontolku keluar dari pepek Santi tapi dengan cepat ku masukkan lagi dan ku kocok lagi.
“Tin klo mo nembak jangan di dalam” ujar Andi mengingatkan, tubuh Santi sendiri terlihat makin kaku. Akhirnya dengan perasaan nikmat tiada tara kontolku untuk kedua kalinya mengeluarkan spermanya. Kalo ini di dalam pepek Santi, tubuh ku mengejang2 kaku mendapatkan orgasme kedua ku. Santi langsung terpekik kaget menyadari aq menembak di dalam vaginanya.
“wei kontol, jangan ko tembak didalamnya!” maki Andi, tapi aq yang lagi dilanda kenikmatan gk peduli sama sekali. Aq makin menekankn dalam2 batang kontolku di dalam pepek Santi sementara tubuh Santi yang terhimpit tubuhku ikut mengejang. Kepalanya menggeleng2 kiri dan kanan, kurasakan daging otot pepek Santi mencengkram erat batang kontolku.
Ku rasa pepek Santi makin penuh dan sempit, oleh maniku, lendirnya juga karena kontraksi otot pepeknya.
Lima menit kemudian kami uda berpakaian kembali, sementara Santi ke kamar mandi. Baru kemudian kami berpamitan pulang. Selama sebulan aq cemas2 Santi akan hamil, apalagi tiap hari Andi menakut2iku kalo Santi hamil dan mintak pertanggung jawabanku. Tapi ternyata apa yg ku khawatirkan tidak benar2 terjadi.

<script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script> <script type="text/javascript"> google_ad_client = "ca-pub-2517730449033724"; google_ad_slot = "4956025093"; google_ad_width = 728; google_ad_height = 90; </script> <!-- jabay smp --> <script src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js" type="text/javascript"> </script>

Tidak ada komentar :

Posting Komentar